Pages

"Kantong ketawa anda memang suatu anugrah paling indah yang tuhan pernah kasih, hendaknya digunakan sebaik baiknya, dan jangan berlebihan sebelum sindrom tuna ketawa menggerogoti hidup anda"

Kamis, 14 Juli 2011

sejarah wajan

Satu kata ini bisa membuat seorang diantara kita tiba tiba merasa lapar dan ingin segera menyantap sesuatu,,"wajan", seingat saya kata ini begitu familier di telinga saya, satu rahasia penting yang merupakan satu dari sekian rahasia yang saya pendam selama ini, berhubungan dengan wajan, beberapa tahun lalu, saya tidak ingat waktu pas nya kira kira tahun berapa, karena himpitan ekonomi yang selalu menekan saya, profesi tukang tambal wajan pun rela dan setengah iklas saya jalani dengan bermodalkan postur ukuran tubuh dan perawakan yang mendukung. ingat!! ini rahasia yaaa...

Kembali ke pokok permasalahan yang akan kita cari tahu pemecahan yang pas. sebelumnya, bagi yang belum tahu, wajan adalah sebuah benda dapur yangmempunyai peranan penting bagi keberlangsungan suatu rentetan peristiwa terjadinya masakan hingga akhirnya dapat kita santap, biasanya terbuat dari alumunium, mungkin?, berbentuk seperti ufo terbelah dua secara vertikal.

Orang orang sering beranggapan bahwa wajan berasal dari bahasa eropa, lebih tepatnya english language yaitu wagon, walaupun memang dari segi arti, kedua kata ini sangat berlainan sekali. Singkat cerita, tau sendiri kan kalo orang orang indonesia tuh sukanya bikin kata kata serapan yang rada "nyleneh" dan sedikit ngawur  serta kurang senonoh, jadi karena susah nyari kata kata, kata "wagon" yang dalam bahasa inggris artinya gerobak, dan tentu pada waktu itu orang orang indonesia( nenek moyang kita) kurang bisa mengerti maksud dari kata itu, dan membacanya dengan "kecetit-cetit", akhinya mereka membacanya wajan gitu aja, biar gampang dan benar sekali, manfaatnya begitu terasa bagi kita, enak kan, nyebut wajan, daripada wagon, susah, bayangkan saja coba??...

Misteri yang hingga kini tidak terpecahkan karena rumit dan "teng njlimet" nya satu masalah yang memang secara sepintas sangat simple. Namun pada realita nyata nya hanya segelintir orang cerdas termasuk saya ini (uhuk) yang memperhatikan masalah yang sangat mengancam keberlangsungan habitat satwa dan seluruh makhluk hidup di jagat ini.