Sosial networking, atau jejaring sosial, siapa di dunia ini yang tak kenal dengan "mainan baru" digital satu ini, begitu fenomenal dan penuh dengan hal hal berbau kontroversi, begitu banyak mungkin, berita dan surat kabar yang meliput mengenai ini, tak terhitung lagi jumlah penelitian dengan bermacam macam subjek mengenai hal ini. Anda punya? berapa buh akun dan macam jejaring sosial yang anda punya? tentu saya juga tidak menyuruh anda repot repot sejenak berpikir dan mulai menghitung.
Jujur, ketika memutuskan untuk mengambil tema jejaring sosial, saya terus terang tidak tau harus diarahkan ke arah mana tulisan saya ini, akan mengangkat masalah apa juga nyaris tak terpikirkan.
Namun setelah hening, berhenti sejenak dan berpikir, akhirnya, masih juga tak ketemu.
baru sesaat kemudian,
Jejaring sosial bisa dikatakan sebuah pisau bermata dua, dimana dampak positif maupun negatif dapat kita dapat darinya, tentu tergantung kepada user atau penggunanya yaitu kita ini sendiri. Sarana saya menuliskan post junk ini juga merupakan salah satu jejaring sosial yang begitu tenar entah mulai tahun berapa dan penggunanya sampai beberapa juta itu bukan wewenang saya membeberkannya dalam post ini. Inti dari jejaring sosial adalah sharing atau berbagi, entah informasi yang bermanfaat maupun informasi informasi yang sifatnya spam
Jejaring sosial sebenarnya diperuntukkan untuk mereka mereka yang "kurang turu", "kurang teman", "kurang enak badan pegel linu sakit pinggang minum obat nyeri tentunya" maupun orang orang yang kurang lainnya, jelas saja, masih banyak hiburan hiburan menarik lainnya, nongkrong kek, nge-game (eh, game termasuk jejaring sosial bukan yak?) tidur, intinya sebenarnya jejaring sosial merupakan hal yang dilakukan demi tujuan buang buang waktu saja, kecuali memang bagi mereka mereka yang di facebook infonya dituliskan "seorang publisher" di kolom profesi, ini lain masalah. Bagaimana tidak coba, di fesbuk coba, semacam diari pribadi yang isinya nggak penting banget, "malem semua", "aduh, kog dia menjauh ya?", "wo asu, lampu kamar og mati raiso moco cerita dewasa iki", beberapa menit kemudian di notif anda "1000 people like your status", oke fine! nggak penting banget kaaann?!!!!!!!, maka dapat dikatakan bahwa derajat sastra, ilmu tulisan, filologi maupun ilmu ilmu yang berkaitan dengan dunia tulis menulis seketika ambruk begitu saja dengan hadirnya fesbuk, #oke, tulisan saya sekarang lebih obyektif yaak. orang orang diracuni kata kata nggak penting, kurang bisa mengargai benar tidak dan memiliki nilai seni tidaknya sebuah tulisan, orang orang menjadi gampang auka atau sok suka sebenarnya?.
#nggak usah protes, semua titel post saya memang dibuat asal asalan dan nggak nyambung sama isi post.
Jujur, ketika memutuskan untuk mengambil tema jejaring sosial, saya terus terang tidak tau harus diarahkan ke arah mana tulisan saya ini, akan mengangkat masalah apa juga nyaris tak terpikirkan.
Namun setelah hening, berhenti sejenak dan berpikir, akhirnya, masih juga tak ketemu.
baru sesaat kemudian,
Jejaring sosial bisa dikatakan sebuah pisau bermata dua, dimana dampak positif maupun negatif dapat kita dapat darinya, tentu tergantung kepada user atau penggunanya yaitu kita ini sendiri. Sarana saya menuliskan post junk ini juga merupakan salah satu jejaring sosial yang begitu tenar entah mulai tahun berapa dan penggunanya sampai beberapa juta itu bukan wewenang saya membeberkannya dalam post ini. Inti dari jejaring sosial adalah sharing atau berbagi, entah informasi yang bermanfaat maupun informasi informasi yang sifatnya spam
Jejaring sosial sebenarnya diperuntukkan untuk mereka mereka yang "kurang turu", "kurang teman", "kurang enak badan pegel linu sakit pinggang minum obat nyeri tentunya" maupun orang orang yang kurang lainnya, jelas saja, masih banyak hiburan hiburan menarik lainnya, nongkrong kek, nge-game (eh, game termasuk jejaring sosial bukan yak?) tidur, intinya sebenarnya jejaring sosial merupakan hal yang dilakukan demi tujuan buang buang waktu saja, kecuali memang bagi mereka mereka yang di facebook infonya dituliskan "seorang publisher" di kolom profesi, ini lain masalah. Bagaimana tidak coba, di fesbuk coba, semacam diari pribadi yang isinya nggak penting banget, "malem semua", "aduh, kog dia menjauh ya?", "wo asu, lampu kamar og mati raiso moco cerita dewasa iki", beberapa menit kemudian di notif anda "1000 people like your status", oke fine! nggak penting banget kaaann?!!!!!!!, maka dapat dikatakan bahwa derajat sastra, ilmu tulisan, filologi maupun ilmu ilmu yang berkaitan dengan dunia tulis menulis seketika ambruk begitu saja dengan hadirnya fesbuk, #oke, tulisan saya sekarang lebih obyektif yaak. orang orang diracuni kata kata nggak penting, kurang bisa mengargai benar tidak dan memiliki nilai seni tidaknya sebuah tulisan, orang orang menjadi gampang auka atau sok suka sebenarnya?.
#nggak usah protes, semua titel post saya memang dibuat asal asalan dan nggak nyambung sama isi post.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar