Hari itu, aku lupa tepatnya
jamberapa, yang jelas aku datang pertama kali. Aku berangkat dengan semangat,
melewati perpindahan udara yang memacu jantung bergerak tak stabil. Kaliurang
tak se dingin biasanya, kabut tebal yang menyerupai hempasan sutra berjumbai yg
dijemur di pinggir pantai. Sembribit kata orang.