Tali tambang yang terdiri
dari lipatan berbuku-buku itu dilempar ke daratan, menghasilkan suara seperti
batang pisang yang jatuh di tanah lembab. "Gedebuk", benar-benar
seperti itu. Suara-suara mereka begitu parau, melompatkan seruan-seruan kotornya,
sambil menghembuskan nafas tembakau. Mulutnya memang tak pernah bisa lepas dari
tembakau, asapnya bercampur dengan udara amis dan kasar, atmosfer kasar begitu
kental memang. Tak bisa lah, berseru tak kencang, memang sudah tradisi. Berseru
kencang dan kotor menyatu dengan persaudaraan yang kental nan syahdu.
Kembala-kembala begitu kering
kerontang, sapi-sapi sulit mengganyang rumput, tak doyan ikan. Bisa-bisa mati
karena kebanyakan mengganyang sampah. Sampah-sampah yang memampatkan aliran
sungai, membentuk koloni sepanjang aliran sungai, menjadikan bakteri Escherichia coli tumbuh subur
menggerogoti jajahannya. Ditambah lalat-lalat hijau yang beterbangan seperti
pawai kampanya pilpres kemaren yang girang dan gila.