Pernah dengar ungkapan "diam adalah emas", entah siapa penemu kata kata yang bagi saya adalah rajanya kata mutiara, yang saya malas untuk repot repot googling buat nemuin pencetus sekaligus pioner kata kata itu. Yang jelas posting ini saya dedikasikan khusus untuk kata mutiara yang super
ihey itu, makna tersirat didalamnya sungguh tak kalah ihey, bagi anda anda pecinta dan penikmat kamut (satu rubrik di cerpen eS eM Pe dulu, singkatan dari Kata Mutiara) harus tau dan wajib tau, dan saya yakin pasti tau kata mutiara ini. Untuk makna nya memang begitu beragam pendapat, yang jelas diam itu adalah emas, banyak pujangga negara negara dunia, termasuk arab, dengan pepatahnya :" فليقل خيرا او ليصمت ", maka katakanlah yang baik, atau diamlah. Walaupun dosen dosen seringkali begitu benci dengan pepatah ini (jika diterapkan dalam perkuliahan maksudnya). Namun bagi saya kata kata ini tetap raja. Sebab sesuai dengan karakteristik dasar saya, #lagi lagi curcol yang tidak perlu saya beberkan disini, yah, saya lebih suka diam. Memang sih, kata mutiara tersebut konteks nya lain, ketika terjadi satu diskusi yang braroma rasis, intimidasi dan hal hal yang bertolak pada kesesatan kata mutiara ini begitu berguna, lebih baik diam daripada ikut nimbrung dan akhirnya kecipratan dosa juga akhirnya, juga bagi orang yang berpuasa daripada mulut kita digunakan untuk ngrasani orang lain, menggunjing, berkata kotor atau memicu hal hal negatif, lebih baik kita diam, dan insyaallah emas yang kita peroleh #alim mode : on <----alay
Mungkin disini saya bisa juga disebut sebagai penyalahguna sekaligus pemanfaat negatif satu kata mutiara, yah dunia ini memang selalu terdiri dari dua sisi, negatif positif, hitam putih, panjang pendek, gemuk kurus, dan seterusnya dan seterusnya. Orang orang selalu mencari celah celah untuk memanfaatkan segala sesuatu dan berbuat dari sebaliknya dari fungsi sesungguhnya sesuatu.
Bisa juga dikatakan bahwa saya, adalah orang yang mudah putus asa, lebih baik tutup mulut dan memilih jalan pasrah daripada beradu argumentasi untuk mendapatkan jalan keluar ataupun memenangkan satu kasus....
ihey itu, makna tersirat didalamnya sungguh tak kalah ihey, bagi anda anda pecinta dan penikmat kamut (satu rubrik di cerpen eS eM Pe dulu, singkatan dari Kata Mutiara) harus tau dan wajib tau, dan saya yakin pasti tau kata mutiara ini. Untuk makna nya memang begitu beragam pendapat, yang jelas diam itu adalah emas, banyak pujangga negara negara dunia, termasuk arab, dengan pepatahnya :" فليقل خيرا او ليصمت ", maka katakanlah yang baik, atau diamlah. Walaupun dosen dosen seringkali begitu benci dengan pepatah ini (jika diterapkan dalam perkuliahan maksudnya). Namun bagi saya kata kata ini tetap raja. Sebab sesuai dengan karakteristik dasar saya, #lagi lagi curcol yang tidak perlu saya beberkan disini, yah, saya lebih suka diam. Memang sih, kata mutiara tersebut konteks nya lain, ketika terjadi satu diskusi yang braroma rasis, intimidasi dan hal hal yang bertolak pada kesesatan kata mutiara ini begitu berguna, lebih baik diam daripada ikut nimbrung dan akhirnya kecipratan dosa juga akhirnya, juga bagi orang yang berpuasa daripada mulut kita digunakan untuk ngrasani orang lain, menggunjing, berkata kotor atau memicu hal hal negatif, lebih baik kita diam, dan insyaallah emas yang kita peroleh #alim mode : on <----alay
Mungkin disini saya bisa juga disebut sebagai penyalahguna sekaligus pemanfaat negatif satu kata mutiara, yah dunia ini memang selalu terdiri dari dua sisi, negatif positif, hitam putih, panjang pendek, gemuk kurus, dan seterusnya dan seterusnya. Orang orang selalu mencari celah celah untuk memanfaatkan segala sesuatu dan berbuat dari sebaliknya dari fungsi sesungguhnya sesuatu.
Bisa juga dikatakan bahwa saya, adalah orang yang mudah putus asa, lebih baik tutup mulut dan memilih jalan pasrah daripada beradu argumentasi untuk mendapatkan jalan keluar ataupun memenangkan satu kasus....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar