Pages

"Kantong ketawa anda memang suatu anugrah paling indah yang tuhan pernah kasih, hendaknya digunakan sebaik baiknya, dan jangan berlebihan sebelum sindrom tuna ketawa menggerogoti hidup anda"

Kamis, 25 Agustus 2011

budaya kritik itu halal


Kita semua pasti ingin sukses. Namun, tidak bisa kita sangkal bahwa untuk meraih kesuksesan yang kita inginkan tidak selalu berjalan mulus dan tidak segampang membalikkan telapak tangan. Dalam proses menuju kesuksesan kita, ada saja masalahnya. Bila kita menghadapi suatu masalah, ada dua pilihan, apakah kita akan berpikir negatif atau kita akan berpikir positif. Kalau kita berpikir negatif, kita akan menganggap masalah tersebut adalah suatu halangan sehingga kita tidak bisa meraih kesuksesan. Sedangkan kalau kita berpikir positif, kita akan menganggap bahwa masalah tersebut adalah suatu tantangan bagi kita.


Dengan berpikir positif banyak sekali keuntungan yang akan kita dapat dibandingkan bila kita berpikir negatif. Berpikir positif dapat membuat kita lebih rileks sehingga otak kita dapat berpikir dengan baik, lalu dapat mengambil keputusan yang tepat. Berpikir positif dapat membuat hati kita lebih damai, karena suasana hati kita ditentukan bagaimana kita berpikir. Kalau pikiran dan hati kita sudah positif, maka tindakan dan perkataan kita akan positif. Hasilnya? tentunya kita akan mendapat hasil yang terbaik. (read more)


Mengutip dari artikel yang kata orang yang nge trit post ini di kaskus oke dan termasuk dalam 3 artikel terbaik, emm sebagai seorang kritikus awam sih, saya menilai artikel yang saya pikir permainan kata katanya sangat aman dan kurang bisa membuat satu gebrakan atau ledakan kata kata yang eksplosif dan menantang, jadi kesan saya sebagai pembaca yang kurang budiman, "ah, biasa saja menurut saya", kurang menantang, isinya sih oke, tapi salut juga kog, ada kutipan quotesnya Winston Churchill juga, tokoh yang saya pikir sangat terkemuka, sehingga orang orang juga akan ikut yakin dengan artikel ini. Jadi kelebihan satu satu nya dari artikel ini hanya kepintaran si penulis dalam mencari quote ahli yang sesuai dengan isi dari artikelnya. tapi salute lah, saya sebagai kaum kritikus tak beradab cukup terkesima dengan artikel anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar